Berawal dari grup WA F1 Indonesia, beberapa member diracuni oleh mas Ananto dan Sandi untuk membuat liga iGP sendiri di awal bulan Oktober 2017, maka dibentuklah liga Emwees Bret to the Pit Grandprix yang dimotori oleh Sandi Humala sebagai admin.
Musim pertama dimulai dengan 16 tim di grup pemula. Grup Pro dan Elite masih kosong.
Musim kedua, grup Pro terisi 4 lulusan dari grup Rookie dan 3 manajer baru dari liga seberang. Sementara grup Rookie kembali terisi 4 manajer baru. Di grup Elite, kedatangan manajer kawakan AHD dan Malioboro. Walaupun cuma berdua, sepertinya mereka bertarung untuk mendapatkan poin2 dengan mudah, wkwkwk
Setelah 10 musim, barulah alokasi grup Elite penuh dengan 16 manajer dan dimulainya degradasi dan promosi antar Elite dan Pro terjadi.
Pada musim ke 16 diadakan perubahan regulasi khusus untuk tim Elite berdasarkan hasil voting di musim sebelumnya.
Regulasi yang diterapkan adalah sebagai berikut:
1. Pada cuaca kering, semua pembalap diharuskan menggunakan semua jenis kompon ban kering sebelum dapat menggunakan jenis kompon yang sama.
2. Pada cuaca hujan atau campur antara hujan dan kering, regulasi nomor 1 tidak berlaku.
3. Tim yang melanggar regulasi nomor 1 akan dikenakan penalti, "stop 'n go pit" di lap pertama untuk kedua pembalapnya secara bersamaan. Tidak melaksanakan penalti berakibat, penalti diberlakukan 2x balapan. Apabila masih ada hutang penalti yang belum dijalankan, maka menjelang balapan ke 17, tim tersebut akan dikeluarkan.
Penjelasan poin nomor 1 adalah, apabila manajer ingin menggunakan strategi H-H, maka sebelum diperbolehkan menggunakan ban H yang kedua, harus sudah menggunakan jenis kompon SS, S dan M. Sehingga strateginya akan menjadi H-SS-S-M-H.




